30 Desember 2009

Keindahan Pantai



Pantai Parangtritis
Parangtritis, selain dikenal keindahan alam pantainya, juga terkenal sebagai tempat yang memikili berbagai peninggalan sejarah. Komplek Parangtritis terdiri dari Pantai Parangtritis, Parangkusumo, dan Dataran Tinggi Gembirowati.
Di Parangkusumo terdapat kolam permandian air panas ( belerang ) yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Kolam ini diketemukan dan dipelihara oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang, hotel bertaraf Internasional ( Queen of South ); serta dokar wisata di Parangtritis ikut menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.
Komplek wisata ini dapat dicapai melalui dua jalur, Jalur pertama lewat jembatan Kretek, yang kedua lewat Imogiri dan Siluk .

Lokasi di Desa Parangtritis, Kec.Kretek kurang lebih 27 Km dari Yogyakarta ke arah Selatan. Termasuk kawasan ini : Petilasan Parangkusumo, Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana; Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki Ageng Selohening, Tempat Pelelangan Ikan ( TPI ) Depok, Gumuk Pasir ( Barchan ) Atraksi / Event Wisata Upacara Pisungsung Jaladri Bekti Pertiwi, Uparaca Labuhan Alit Kraton Ngayogyakarta,
Labuhan Hondodento, Perayaan Peh Cun, Ziarah Malam Selasa Kliwon dan Jum'at Kliwon, Gelar Seni Malam 1 Suro, Pentas Seni Budaya ( Liburan dan Lebaran ); Fstival Layang-layang, Volley Pantai.



Keindahan Pulau


 
Keindahan Pulau Sepa 
Pantai yang landai, laut yang jernih serta fasilitas sea sport yang lengkap, tidak ada tempat lain selain Pulau sepa. Pulau Sepa merupakan salah satu pulau resort yang berada di Pulau Seribu. Pulau ini tidak terlalu besar namun untuk orang asing ( turis ) mereka suka sekali dengan Pulau ini. Kalau dari Marina Jaya ancol jaraknya berkisar antara 90 - 120 Menit, laut mereka sudah jernih & dapat dinikmati oleh para pencinta keindahan bawah laut.


Fasilitas yang terbaru di Pulau Sepa adalah Marine Walker / Berjalan di Bawah laut, dengan membayar Rp.450.000,-/ orang / 10 Menit Anda dapat menikmati indahnya biota laut tanpa anda harus bisa berenang. Salah satu tempat favorit untuk orang Asing / turis mancanegara di Pulau Seribu saat ini adalah Pulau Sepa, untuk akomodasi Pulau Sepa designnya lebih ke arah semi traditional, cottage - cottage mereka terbuat dari kayu & seperti rumah panggung. Selain fasilitas sea sport di Pulau Sepa pun mereka ada penangkaran penyu ( pengembangbiakan penyu ).

Keindahan Rawa



Rawa Pening 
Taman Wisata RawaPening terdapat di daerah ambarawa, untuk dapat masuk kesana. Jalan menunju Rawa Pening ini terdapat di jalan Raya Semarang – Salatiga ambarawa kabupaten semarang. Keindahan rawa pening dapat anda nikmati pada saat pagi hari, karena Tempat Wisata rawa pening ini menawarkan keindahan danau tersebut.

Loket dibuka pukul 8.30 sd 21.00 pada pagi hari anda dapat berekreasi bersama keluarga ditaman rawa pening, karena memang desain taman yang asri ditaman rawa pening sangat cocok untuk rekreasi bersama keluarga, selain menikmati keindahan Danau dirawa pening. Anda dapat menyewa perahu yang telah disediakan di dermaga danau, anda bisa berkeliling danau dan melihat banyaknya eceng gondok dan kehidupan nelayan dirawa pening tersebut. Untuk menyewa perahu yang berkapasitas 10 sd 15 orang ini anda dapat menyewanya seharga Rp 25.000/jam, jadi untuk menghemat lebih baik anda menunggu orang lagi yang ingin menaiki perahu ntersebut. Pada malam hari banyak orang yang datang kewisata rawa pening ini untuk menikmati sajian ikan bakar, karena diareal luar taman banyak terdapat kedai dan rumah makan tradisional yang banyak menyediakan Ikan Gurame bakar.

Bagi anda yang hobi memotret/fotografi, keindahan rawa pening ini sangatlah unik. Terutama dipagi hari pada saat sunrise, sangat disarankan anda datang ketaman rawa pening pada jam 5.00 pagi pada saat sunrise. Dan menunggu didermaga tepi danau untuk memotret keindahan panorama danau rawa pening, konon suasana pagi dirawa pening sangat misterius dan mistis. Dan sangat indah untuk diabadikan lewat sebuah kamera, menjelang pagi anda dapat melanjutkan hunting anda dengan menaiki kapal yang disewakan didermaga, biasanya pada saat pagi para nelayan sedang aktif menjala dan mencari ikan didanau yang banyak terdapat eceng gondok tersebut, danau rawa pening ini sangatlah luas. Kalau anda lupa waktu mungkin tidak akan terasa matahari tepat diatas. Selain musium kereta di ambarawa, tidak ada salahnya anda mampir ke taman Wisata Rawa Pening ini.

Keindahan Pegunungan


Pegunungan Jayawijaya 
Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi. Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.

Keindahan Danau



Danau Toba
Keindahan alam Danau Toba, beberapa tahun lalu mampu menarik minat wisatawan domestik dan manca negara. Saat ini, kawasan wisata Danau Toba sudah semakin sepi dari kunjungan wisatawan asing. Padahal, seperti terlihat dalam foto view Danau Toba dari atas pesawat sangat indah dan menawan.

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.

Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.



Keindahan Air Terjun


Keindahan Air Terjun 2 Warna Sibolangit
Air Terjun Dua Warna, bisa menjadi pilihan Anda untuk refreshing selama beberapa hari libur ini. Letaknya pun tidak jauh dari Kota Medan, hanya 1 jam perjalanan saja yakni di Bumi Perkemahan Sibolangit, Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kab Deli Serdang. Dari lokasi ini kita akan memulai perjalanan masuk hutan atau hiking selama 3 jam untuk sampai di lokasi air terjun.

Tempat wisata ini memang terkesan unik. Dari namanya saja orang-orang menyebutnya Air Terjun Dua Warna sebab air terjun yang turun dari sungai atas akan tertampung ke sebuah danau kecil dan disinilah air tersebut memiliki dua warna yaitu biru muda dan putih keabu-abuan.

Setelah ditelusuri ternyata air terjun ini bersumber dari letusan Gunung Sibayak yang membentuk aliran sungai yang dialiri belerang (sulfur) yang kemudian bersatu dengan resapan air hutan sehingga menjadi berair dingin yang berwarna biru. Uniknya lagi, air terjun tersebut tidak mengeluarkan bau belerang namun jangan pernah meminum air tersebut.

Selain itu, keberadaan air terjun ini juga tersembunyi di dalam hutan hujan tropis di tengah hutan Sibayak I dan Sibayak II dengan ketinggian 1475 meter dari permukaan laut.

Pada kawasan ini terdapat 4 air terjun, yakni 2 air terjun utama dan 2 air terjun kecil. Tinggi air terjun utama sekitar 50 meter dan air terjun kedua sekitar 20 meter.

Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan sebelum menuju air terjun tersebut kita harus mempersiapkan peralatan hiking seperti sepatu atau sandal gunung, tas ransel untuk membawa perlengkapan baju pengganti, handuk, air minum, bekal makan siang, makanan ringan dan kamera.

Ada baiknya kita berangkat dari Medan pada subuh hari sehingga ketika sampai di lokasi air terjun tersebut tidak kesiangan dan masih sempat berenang sambil merasakan dinginnya air terjun dua warna tersebut.

Untuk masuk ke kawasan hutan lindung Sibolangit ini, kita sebaiknya ditemani pemandu (guide) yang sudah mengenal rute perjalanan. Jika tidak, kita bisa tersesat di dalam hutan.

Kebetulan saya ditemani seorang pemandu yang sedang membawa rombongan peserta dari Medan untuk masuk ke kawasan air terjun tersebut.

Pagi itu kami tiba di Bumi Perkemahan sekitar pukul 08.00 WIB. Matahari bersinar cerah dan kami mulai berjalan masuk ke hutan lindung Sibolangit. Dengan semangat kami berjalan memasuki hutan rimba, cuaca terasa sejuk di dalam hutan karena cahaya matahari samar-samar tertutup rimbunnya pohon.

Melewati akar dan ranting sepanjang perjalanan, merayap naik dan turun bukit yang penuh dengan akar-akar pepohonan, cukup melelahkan, tapi kesejukan dan irama rimba membuat kami tetap semangat melanjutkan perjalanan. Bahkan salah seorang peserta yang takut pada ketinggian pun tidak mau menyerah begitu saja.

Keindahan Langit



Jika langit sedang cerah, kita bisa melihat awan di langit. Awan tersebut terlihat seperti kapas-kapas yang sedang terbang di langit. Jika langit sedang cerah, maka awan akan terlihat berwarna putih. Sering kali kita lihat awan putih dengan berbagai bentuk. Kadang-kadang bergumpal-gumpal, kadang tersebar tipis, berbentuk seperti sisik ikan, atau bergaris-garis seperti serat. Sebentar terlihat bergumpal, tak lama kemudian berubah bentuk, bertebaran dibawa angin. Memang, bentuk awan selalu berubah-ubah mengikuti keadaan cuaca. Sering kali awan berbentuk indah bagaikan lukisan di langit. Lihatlah di puncak gunung yang tinggi, akan terlihat awan yang memayungi gunung itu. Sungguh indah bukan ? Itulah salah satu dari kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya ini. Lalu, kira-kira bagaimana ya awan itu terbentuk ?

Jika matahari bersinar, cahayanya sampai di permukaan bumi, lantas diserap bumi, tumbuhan, tanah, sungai, danau dan laut, sehingga menyebabkan air menguap. Uap air naik ke udara atau atmosfer. Uap air naik semakin lama semakin tinggi karena tekanan udara di dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan di atmosfer bagian atas. Semakin ke atas, suhu atmosfer juga semakin dingin, maka uap air mengembun pada debu-debu atmosfer, membentuk titik air yang sangat halus berukuran 2 – 100 mm (1 mm = 1 / 1.000.000 meter). Tanpa adanya debu atmosfer, yang disebut aerosol, pengembunan tidak mudah terjadi. Miliaran titik-titik air tersebut kemudian berkumpul membentuk awan.